Kampanye Diet Plastik Melalui Program Sekolah


 BLANg PROJECT - Kecanggihan teknologi telah memproduksi secara besar – besaran barang berbahan plastik karena dianggap mempermudah memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun tingginya penggunaan wadah berbahan plastik kini menambah jumlah sampah yang sulit untuk diuraikan, apa lagi penggunaan wadah plastik sekali pakai. Pembuangan sampah sembarangan dapat menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir, rusaknya ekosistem laut, dan mengurangi kesuburn tanah. 
   MTsN 1 Trenggalek merupakan sekolah setingkat SMP yang berada di sebelah barat TMP Karangsoko Trenggalek. Pada tahun ini sekolah kami meyandang gelar sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi. Memiliki seribu lebih siswa,  madrasah kami memiliki cara sendiri untuk mengurangi penggunaan wadah berbahan plastik. Salah satunya dengan membedakan atau memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampak organik ( seperti dedaunan, sisa makanan, kertas) dan sampah annorganik (seperti plastik, kaca, besi).
   MTsN 1 Trenggalek memberikan fasilitas berupa dua tempat sampah untuk sampah organik dan anorgani, kemudaian TPS, dan ruangan adiwiyata. Kantin yang ada di dalam sekolah juga sudah mengurangi penggunaan wadah plastik sekali pakai dengan beralih menggunakan daun pisang.
   “Jika tempat sampah yang ada di depan kelas sudah penuh, maka petugas piket harus membuangnya ke TPS dan memilah sesuai dengan jenis sampah”,  jelas bapak Ari Wiyanto, S.Ag, M.Pd.I selaku pengurus dan pembina adiwiyata.
   “Sampai di TPS, sampah akan kita olah kembali. sampah organik akan diolah lagi menjadi pupuk organik, dengan tujuan pupuk tersebut bisa digunakan untuk merawat tanaman yang ada disekitar sekolah”, tambah bapak tiga anak ini.
    Sedangkan sampah anorganik akan diolah  menjadi hiasan seperti yang ada di MTsN 1 Trenggalek. Pihak madrasah juga berkerja sama dengan bank sampah Kabupaten untuk mengelola sampah anorganik. Hasil dari penjualan sampah akan digunakan untuk kebutuhan adiwiyata madrasah. Kegiatan adiwiyita yang direncanakan tidak sepenuhnya bisa dilaksakan karena banyak kendala. Kegiatan pengolahan sampah di MTsN 1 Trenggalek terkendala akibat kurangnya kesadaran warga sekolah membuang sampah sesuai tempat dan jenisnya dan kurangnya sarana dan prasarana pendukung didalam sekolah. Tapi kami sangat yakin bahwa kegiatan adiwiyata di sekolah ini memberikan edukasi yang tepat untuk bijak terhadap sampah. Dan ini tentunya akan berdampak pada pola perilaku siswa tersebut dimanapun untuk selalu ikut menjaga bumi dari ancaman sampah. #SavePlanetWithoutPlastic (Sabrina)

Posting Komentar

My Instagram

Copyright © BLANg PROJECT. Designed by OddThemes