Satu Sampah Plastik, Seribu Bencana

      BLANg PROJECT - Kasus sampah plastik menjadi perbincangan publik akhir – akhir ini sebagai permasalahan global. Di negara berkembang seperti Indonesia, sampah plastik menjadi masalah yang memerlukan penanganan serius. Menurut Indonesia Solid Waste Assosiation (InsWA) produksi sampah plastik Indonesia sekitar 5,4 juta ton per tahun. Indonesia juga berada di peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah plastik di dunia (sumber inswa.or.id). Jelas hal ini bukan merupakan prestasi yang bisa dibanggakan.
     Diketahui, sejarah penggunaan plastik secara massal dimulai pada tahun 1974 ketika perusahaan – perusahaan ritel di amerika serikat seperti Sears, Jordan Marsh mulai menggunakan kantong plastik sebagai alternatif kantong kertas. Siapa sangka penggunaan plastik secara tak terkendali menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan. Apalagi, jika problem tersebut dibiarkan terus menerus tanpa ada penanganan yang konkrit. Untuk mengurai satu kantong plastik saja, kita membutuhkan waktu dua puluh sampai seribu tahun . Ditambah perilaku keliru masyarakat saat ini sangat sulit untuk dirubah karena sudah menjadi budaya.
   Pemakaian barang – barang berbahan plastik secara berlebihan belum disadari sepenuhnya dampak yang akan terjadi di masa mendatang. Aktifitas sehari – hari seperti makan minum, pemakaian aksesoris kecantikan, peralatan sekolah, peralatan rumah tangga lain hampir seluruhnya tidak terlepas dari barang berbahan dasar plastik. Bayangkan saja, jika beberapa tahun ke depan dunia yang kita tempati akan dipenuhi sampah - sampah plastik.
       Azam Wahyono, ketua komunitas Jambe Wangi mengaku sangat prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang dibuang begitu saja ke sungai.
     “Baru – baru ini kita baru saja mengadakan aksi bersih sungai, hampir enam puluh persen sampahnya adalah sampah plastik”, ungkapnya saat mengisi kegiatan kampanye diet plastik di Car Free Day alon – alon kabupaten Trenggalek Minggu, 19 Febriari 2020.
       Sangat mengkhawatirkan jika kemudian sampah plastik terbawa arus sungai sampai ke laut, sehingga disinyalir dapat merusak ekosistem yang ada. Bahkan dari sampah – sampah tersebut ternyata ditemukan sampah kiriman berasal dari negara asing.
     Sedemikian parahnya plastik menjadi ancaman bagi bumi, sehingga perlu aksi nyata generasi milenial sebagai bentuk kepedulian terhadap alam. Mereka bisa melakukan daur ulang sampah plastik menjadi barang berguna atau dengan mendukung program bank sampah. Mengubah gaya hidup lebih ramah kepada lingkungan, misalnya menggunakan wadah makanan yang tidak sekali pakai, membawa kantong belanja ramah lingkungan ketika ke pasar. Atau menyerukan kebaikan dengan berkampanye diet plastik melalui media sosial. Sebagai anak muda perlu menjadi bagian terpenting menyelamatkan bumi dari sampah plastik.  #SavePlanetWithoutPlastic (Awie)












Posting Komentar

My Instagram

Copyright © BLANg PROJECT. Designed by OddThemes